Walau sebelumnya baik-baik saja, terkadang rasa ragu itu tiba-tiba hadir dalam sebuah hubungan, lantas tak usah merasa pusing.
Karena Allah ingin lebih memantapkan hatimu, maka pastikan kamu tetap bijaksana memikirkan keraguanmu, dan tidak serta merta “sudahlah”.
Libatkanlah Allah Agar Kamu Tidak Salah Mengambil Langkah, Karena Allah Sedang Melatih Hatimu Untuk Lebih Mantap Lagi Memilih
Maka libatkanlah Allah agar kamu tidak salah mengambil langkah, karena sungguh Allah sedang melatih hatimu, Allah sedang mempertanyakan kesiapanmu.
Lantas jangan sampai kamu terkecoh, memutuskan dengan sangat tergesa-gesa lalu kemudian menyesal, kamu harus menela’ah terlebih dahulu rasa yang bergejolak.
Jangan Asal Iya-iya Saja, Kamu Harus Benar-benar Memutuskan Apa yang Hendak Kamu Jalani Dengan Meminta Arahan-Nya
Jangan hanya iya-iya saja atau langsung memutuskan tanpa berpikir panjang, Kamu harus berpikir tenang, kamu harus benar-benar memutuskan apa yang hendak kamu jalani dengan meminta arahan-Nya.

Semua Orang Yang Hendak Menikah Pasti Mengalami Rasa Ragu, dan Itulah Ujian Hati Yang Harus Kamu Tempuh
Ketahuilah, keraguan itu bisa datang secara tiba-tiba, keraguan itu pasti di alami oleh semua orang yang hendak menikah, karena itulah ujian hati yang biasanya banyak orang alami.
Jangankan Orang Yang Baru Kenal, Yang Bertahun-tahun Dan Akan Menikah Besok Juga Bisa Tiba-tiba Ragu
Tentu keraguan itu adalah hal yang wajar, apalagi kenalnya hanya sebulan dua bulan, yang bertahun-tahun saja dan akan menikah besok juga bisa tiba-tiba ragu.
Rasa takut, khawatir, dan omongan orang-orang disekitar juga sangat menguji hati, akan tetapi tugasmu hanyalah pikirkan semuanya dengan tenang, dan seberapa yakin kamu kepada pasanganmu.
Pikirkanlah Dengan Baik-baik dan Bijaksana, Jangan Jadikan Ragu Itu Alasan Memutus Hubungan
Lantas pikirkanlah dengan baik-baik dan bijaksana, jangan jadikan ragu itu alasan memutuskan hubungan, jangan jadikan ragu itu alasan untuk memecah komitmen yang sudah dijalin.
Karena keraguan itu pernah dialami oleh siapapun yang hendak memantapkan hati untuk menetap, maka jika yang demikian terjadi kepadamu, tentu kamu pun harus mampu berpikir tenang dan penuh rendah hati.